Pahlawan Nasional dari Tanah Papua - Papua dahulu Irian Jaya merupakan bagian dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang terletak di bagian paling timur wilayah Indonesia, saat ini Papua dibagi menjadi 2 provinsi yaitu provinsi Papua atau Irian Jaya dan Papua Barat. Papua resmi menjadi bagian dari NKRI Tepatnya pada 19 November 1969 melalui Resolusi PBB No. 2504.
Baca Juga: Noken, Kerajinan Indah Dari Ujung Timur Indonesia
Baca Juga: Noken, Kerajinan Indah Dari Ujung Timur Indonesia
Pada saat Irian Barat masih dalam kekuasaan Belanda, masyarakat bersatu padu untuk merebut kembali tanah Papua dari penjajah, yang mana para tokoh telah berjuang untuk membebaskan pulau paling timur tersebut untuk bersatu dengan Republik Indonesia. Dan berikut ini merupakan beberapa pahlawan dari Tanah Papua yang mengantarkan Papua kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, silahkan disimak:
1. Silas Papare
Silas Papare |
Beliau merupakan Putra Bangsa kelahiran Serui, Irian Jaya, 18 Desember 1918, ketika mendengar Indonesia telah merdeka, beliau langsung mengadakan perlawanan terhadap para penjajah dari Belanda. Tepat pada bulan Desember 1945, beliau bersama teman-temannya berusaha mempengaruhi para pemuda di Irian Barat yang tergabung dalam Batalyon Papua untuk melancarkan pemberontakan.
Dan pada bulan Nopember 1946, beliau mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII). Dan tepat pada Oktober 1949, beliau kemudian membentuk Badan Perjuangan Irian yang mana bertujuan agar membantu pemerintah Indonesia untuk membebaskan Irian Barat dari tangan Belanda sekaligus menyatukannya kembali dengan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Dan Tepat Pada tanggal 15 Agustus 1962 diadakan penandatanganan Persetujuan New York antara Indonesia dan Belanda, Dan beliau ikut terlibat sebagai anggota delegasi RI. Dan pada tanggal 1 Mei 1963, Irian Barat resmi menjadi wilayah Republik Indonesia. Serta Tanggal 7 Maret 1978, Beliau meninggal dunia di tanah kelahirannya di Serui.
2. Frans Kaisiepo
Silas Papare |
Beliau merupakan anak bangsa kelahiran Wardo, Biak, 10 Oktober 1921. Ketika usia 24 tahun, ia mengikuti Kursus Pamong Praja di Jayapura yang merupakan salah satu pengajarnya ialah Soegoro Atmoprasodjo, mantan guru Taman Siswa Yogyakarta. Beliau berjuang sejak masa-masa kemerdekaan RI. Tindakannya yang sangat teguh menyatakan bahwa Papua merupakan bagian dari Nusantara, yang menjadikan dirinya “dipinggirkan” oleh pemerintah Belanda.
Beliaulah yang menggagas berdirinya Partai Indonesia Merdeka (PIM) di Biak. Selain itu, Beliau pun menjadi anggota delegasi Papua (Nederlands Nieuw Guinea) yang pada saat itu membahas tentang pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT) dalam Republik Indonesia Serikat (RIS), yang mana pada saat itu Belanda memasukkan Papua dalam NIT. Di hadapan konferensi, Beliau memperkenalkan nama “Irian” sebagai pengganti nama “Nederlands Nieuw Guinea”, yang dengan secara historis & politik merupakan bagian integral dari Nusantara Indonesia (Hindia-Belanda).
Setelah melewati beberapa konfrontasi, Tepatnya pada 4 Agustus 1969 dilaksanakanlah Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) yang pada saat itu Beliau masih menjadi Gubernur Papua. Jelas Beliau sangat berperan dalam pelaksanaan Pepera. Hasil dari dari Pepera tersebut ialah suara bulat dari masyarakat, Papua tetap bergabung dengan Indonesia.
3. Marthen Indey
Marthen Indey |
Beliau dilahirkan di Doromena, Jayapura pada tanggal 16 Maret 1912. Sebelumnya, beliau merupakan polisi Belanda yang kemudian berbalik mendukung Indonesia setelah bertemu dengan beberapa tahanan politik yang diasingkan di Digul, salah satunya ialah Sugoro Atmoprasojo. Pada tahun 1946, Beliau bergabung dengan sebuah organisasi politik bernama Komite Indonesia Merdeka (KIM) yang selanjutnya dikenal dengan sebutan Partai Indonesia Merdeka (PIM).
Dan pada tahun 1962 beliau bergerilya agar dapat menyelamatkan anggota RPKAD yang didaratkan di Papua selama masa Tri Komando Rakyat (Trikora). Di tahun yang sama pula, Beliau pun menyampaikan Piagam Kota Baru yang berisi mengenai keinginan kuat dari penduduk Papua untuk tetap setia pada wilayah kesatuan Indonesia.
Berkat jasanya, beliau akhirnya diangkat sebagai anggota MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) sejak tahun 1963 hingga 1968. Dan Tak hanya itu, Beliau juga diangkat sebagai kontrolir diperbantukan pada Residen Jayapura dan berpangkat Mayor Tituler selama dua puluh tahun. Dan Beliau meninggal pada usia 74 tahun tepatnya pada tanggal 17 Juli 1986.
4. Johannes Abraham Dimara (J.A.Dimara)
Johannes Abraham Dimara (J.A.Dimara) |
Pahlawan nasional Johanes Abraham Dimara beliau dilahirkan di desa Korem Biak Utara pada tanggal 16 April 1916. Beliau merupakan putra dari Kepala Kampung Wiliam Dimara. Dimara membantu perjuangan RI. Dan Sempat ditangkap & dipenjarakan bersama para pejuang Indonesia lainnya. Pada Tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan, bergabung dengan Batalyon Patimura APRIS & ikut dalam penumpasan RMS.
Beliau merupakan salah seorang pejuang yang ikut dalam pembebasan Irian Barat. Beliau merupakan anggota OPI (Organisasi Pembebasan Irian Barat). Pada tanggal 20 Oktober 2000 di Jakarta , Beliau tutup usia.
Itulah beberapa pahlawan nasional dari tanah Papua, Harumkan Indonesia dari Sini (Papua), sekian dari Teras Nusantara Semoga bermanfaat. Dan terima kasih kepada beberapa sumber.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)